Pages

Tuesday, January 15, 2013

IBD BAB II : MANUSIA DAN KEBUDAYAAN


MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Manusia
Banyak pengertian mengenai manusia, berbagai ilmu memiliki artinya tersendiri, hal ini dikarenakan manusia dapat dilihat dari banyak segi ilmu dan juga memiliki banyak kepentingan
Dua pandangan tentang unsur-unsur yang membangun manusia :
  1. Manusia terdiri dari 4 unsur yang saling terkait yaitu : jasad, hayat, ruh, dan nafs
  2. Manusia sebagai satu kepribadian, terdiri dari 3 unsur yaitu : id, ego, dan superego 

Hakekat Manusia
  1. Manusia sebagai ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh. Tubuh adalah materi fisik yang dapat dilihat, diraba, dan dirasakan. Dan jiwa adalah nyawa dari tubuh, karena jiwa bersifat kekal, apabila tubuh manusia tersebut sudah mati, jiwa akan tetap ada dan kembali keasalnya yaitu Tuhan.
  2. Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, dibandingkan dengan makhluk lainnya. Manusia dilengkapi oleh akal, perasaan, dan kehendak. Akal digunakan manusia untuk berfikir dan menciptakan ilmu. Perasaan digunakan manusia untuk menciptakan kesenian. Perasaan ada 2 macam:
    • Perasaan Inderawi 
    • Perasaan Rohaniah : intelektual (pengetahuan), estetis (keindahan), etis (kebaikan), diri (harga diri karena merasa memiliki kelebihan dari yang lain), sosial (hidup bermasyarakat) dan religius (agama atau keyakinan)
  3. Makhluk biokultural. Makhluk hayati yang budayawi.
  4. Makhluk ciptaan tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya. Hidup memiliki 3 taraf :
    • Kehidupan estetis : mampu menagkap dunia dan sekitarnya lalu menuangkannya kembali dalam bentuk karya (lukisan, nyanyian, tari)
    • Kehidupan etis : bentuk-bentuk keputusan bebas yang dipertanggung jawabkan
    • Kehidupan religius : manusia menghayati pertemuan dengan Tuhan.

Kepribadian Bangsa Timur
Francis L.K Hsu seorang ilmuwan mengembangkan suatu konsepsi, bahwa dalam jiwa manusia sebagai makhluk sosial budaya mengandung 8 daerah yang seolah-olah seperti lingkaran-lingkaran konsentris sekitar diri pribadi.




Kebudayaan
Dalam pengertian sehari-hari istilah kebudayaan sering diartikan sama dengan kesenian. Namun jika kebudayaan dikaji dari asal bahasa sansekerta berasal dari kata “budhayah” yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata “colere”, yang berarti mengolah tanah. Jadi, secara umum kebudayaan adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal manusia dengan tujuan mengolah tanah atau tempat tinggalnya.
Budaya dapat pula diartikan sebagai himpunan pengalaman yang dipelajari, mengacu pada pola-pola perilaku yang ditularkan secara sosial, yang merupakan kekhususan kelompok tertentu.
Kebudayaan mencakup segala aspek kehidupan manusia, baik material (peralatan-peralatan kerja dan tekhnologi) maupun non-material (nilai kehidupan dan seni-seni tertentu)

Unsur-Unsur Kebudayaan
C.Kluckhon dalam karyanya Universal Categories of Culture mengemukakan 7 unsur kebudayaan, yaitu :
  1. Sistem religi
  2. Sistem organisasi kemasyarakatan
  3. Sistem pengetahuan
  4. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi
  5. Sistem tekhnologi dan peralatan
  6. Bahasa
  7. Kesenian


Wujud Kebudayaan
  1. Kompleks gagasan, konsep dan pikiran manusia : disebut sistem budaya sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat dan berpusat dalam alam pikiran
  2. Kompleks aktivitas : disebut sistem sosial, bersifat konkret dapat diamati, berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi
  3. Wujud sebagai benda : aktivitas manusia tidak lepas dari penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuan


Orientasi Nilai Budaya 
C.Kluckhon dalam karyanya Variations in Value Orientation mengungkapkan sistem nilai budaya dalam kebudayaan di dunia menyangkut 5 masalah berikut :
1. Hakekat Hidup Manusia (MH)
2. Hakekat Karya Manusia (MK)
3. Hakekat Waktu Manusia (MW)
4. Hakekat Alam Manusia (MA)
5. Hakekat Hubungan Manusia (MN)

Perubahan Kebudayaan
Tidak ada kebudayaan yang bersifat statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak. Gerak ini terjadi karena manusia saling berhubungan satu sama lain.
Sebab terjadinya gerak atau perubahan :
  1. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri. Contohnya : perubahan jumlah dan komposisi penduduk
  2. Sebab-sebab perubahan lingkungan alama dan fisik tempat tinggal. Masyarakat yang hidupnya terbuka, berada dalam jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain cenderung lebih cepat berubah.

Selain itu, dikarenakan difusi kebudayaan, penemuan-penemuan tekhnologi serta inovasi baru.

Faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru :
  1. Masyarakat memiliki hubungan atau kontrak dengan kebudayaan asing dan orang di luar masyarakat itu sendiri.
  2. Pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan.
  3. Corak struktur masyarakat.
  4. Sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan.
  5. Mudah diterapkan oleh warg masyarakat


Kaitan Manusa dengan Kebudayaan
Keduanya adalah hal yang tidak dapat dipisahkan, kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengan sebagaimana mestinya.
Hubungan manusia dengan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan anatara manusia dengan masyarakat, hal ini disebut dialektis, maksudnya saling terkait. Proses dialektis : eksternalisasi, obyektivitas dan internalisasi.

Thanks for visiting...
Have a great day!! :D


No comments:

Post a Comment